
Seorang gadis mengheret selendang
Dari bahu putih yang sendeng
Memakai kebaya maruah
Dari kain murah kusam,
Menyapa yang lalu lalang
Ramah yang tak perlu
Memohon sang gadis tadi
Pada bayu agar merempuh
Alunan jiwa yang kian tersiksa
Dengan rindu menjauh
Yang tak berdaya ditahan
Adalah tangis kasihan
Terhembus sekali lagi
Bayu kemaafan dari langit terbuka
Di balik dendam sedasawarsa yang songsang
Puput sesat di tengah padang kering
Hangat dan gering
Bersatu dengan embun yang tertinggal
Pada waktu dhuha
Bersemuka sahaja gadisku
Wajah mengharap takkan merubah sedikitpun takdir
Pada angin yang tertitip, pada batu yang tertancap
Lewat laut, ikut maksud
Hampa
Andainya aku yang bersalah
Luah gadis
Ku rayu Engkau
Hembuskanlah
Meski angin takkan terhenti
Di hujung padang ini aku sabar menanti
Angin datang lagi ke wajah ini
Menyusuri kelopak mawar hitam
Yang kian layu
Di sisi mata ku
Dari bahu putih yang sendeng
Memakai kebaya maruah
Dari kain murah kusam,
Menyapa yang lalu lalang
Ramah yang tak perlu
Memohon sang gadis tadi
Pada bayu agar merempuh
Alunan jiwa yang kian tersiksa
Dengan rindu menjauh
Yang tak berdaya ditahan
Adalah tangis kasihan
Terhembus sekali lagi
Bayu kemaafan dari langit terbuka
Di balik dendam sedasawarsa yang songsang
Puput sesat di tengah padang kering
Hangat dan gering
Bersatu dengan embun yang tertinggal
Pada waktu dhuha
Bersemuka sahaja gadisku
Wajah mengharap takkan merubah sedikitpun takdir
Pada angin yang tertitip, pada batu yang tertancap
Lewat laut, ikut maksud
Hampa
Andainya aku yang bersalah
Luah gadis
Ku rayu Engkau
Hembuskanlah
Meski angin takkan terhenti
Di hujung padang ini aku sabar menanti
Angin datang lagi ke wajah ini
Menyusuri kelopak mawar hitam
Yang kian layu
Di sisi mata ku
**********
swakarya: Rash Rozhams
swakarya: Rash Rozhams